Petugas pemadam kebakaran hingga saat ini masih melakukan pendinginan.
Petistiwa ini diketahui terjadi sejak Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Tercatat ada 18 kios permanen, 441 los dan 50 lapak eceran, hangus terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yorisa menjelaskan, peristiwa kebakaran ini awalnya diketahui oleh salah seorang warga, Ahmad Bakhri (60) warga Desa Pekuncen, Wiradesa.
"Awal kejadian saat saksi ini sedang berada di area belakang pasar, kemudian tiba-tiba nendengar suara 'klethok-klethok' seperti lemparan batu," Katanya.
![]() |
Mendapati suara yang mencurigakan, Ahmad Bakhri langsung mencari sumber suara.
"Didapati, kumpulan asap yang berasal dari kios martabak dan kios telur. Dia langsung memanggil warga lainnya, dan melaporkan ke polsek," katanya.
Banyaknya kios yang konstruksinya mudah terbakar, membuat api sulit dijinakan. Petugas pemadam kebakaran yang menurunkan 6 unit mobil pemadam, baru bisa menjinakan api sekitar pukul 06.00 WIB.
Diduga api berasal dari korsleting listrik. Sedangkan kerugian dari kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 7 miliar.
"Api bisa dijinakan sekutar pukul 06.00 pagi. Itupun ada kendaraan pemadam dari Kota pekalongan dan Kabupaten Batang," kata Yorisa. (sip/sip)