"Ini bukan masalah karena hasrat seksual tetapi karena munculnya agresivitas setelah terjadinya penolakan yang dilakukan pasangan," kata dosen psikologi klinis Universitas Negeri Makassar (UNM), Widyastuti, kepada wartawan di Makassar, Sulsel, Selasa (6/11/2018).
Menurutnya, penolakan itulah yang kemudian menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap pasangan. Apalagi, biasanya penolakan itu dianggap menghancurkan harga diri sehingga terjadi tindakan agresif.
"Muncul agresivitas karena merasa harga dirinya rontok dan tercabik-cabik," sebutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kasus Kakek Soto, Widya menyebut, meski telah berumur 80 tahun, semangat seksual seorang pria tidak padam. Hal Ini berbeda dengan kondisi wanita, yang punya batas waktu menopause.
"Kalau pada perempuan, menopause itu keinginan seksual menurun, kalau pada laki-laki nggak. Mungkin istri merasa sudah menopause dan kemudian secara psikologis usia mulai lansia hubungan yang terjadi seksual adalah nomor sekian," terangnya.
"Hubungan sudah sepuh ini biasanya hubungannya seperti persahabatan, saling jaga, dan care," sambungnya.
Seharusnya, lanjut Widya, kegiatan seksual harus seperti kegiatan rekreasi yang menyenangkan. Dia kembali menegaskan bahwa timbulnya agresivitas seseorang bukan karena adanya dorongan seksual, melainkan adanya penolakan. (fiq/asp)