"Sejalan dengan posisi kami, Go-Jek telah menjalankan kebijakan #HapusTuyul atau hapus aplikasi GPS palsu di Jakarta, Bandung, Pontianak, Tegal, Surabaya, Medan dan Balikpapan. Hal ini merupakan langkah awal kami untuk memastikan ruang bekerja yang bersih, jujur dan adil bagi para mitra," kata Head Regional Corporate Communications Gojek Jabar Wildan Kesuma dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (2/11/2018).
Khusus di Kota Bandung, menurut Wildan, kebijakan itu sudah lama diberlakukan atau sejak Maret 2018. Sejak diberlakukannya kebijakan itu, pihaknya menyebut telah mampu menurunkan angka pengguna GPS palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Go-Jek berpesan kepada para mitra yang saat ini menggunakan aplikasi GPS palsu untuk tidak menggunakannya. "Kami imbau agar mitra driver menghentikan penggunaan GPS palsu karena dapat mengganggu keamanan data dari akun mitra itu sendiri," kata Wildan.
Sejumlah pengemudi ojol dari Go-Jek menggelar aksi damai. Mereka menuntut pihak Go-Jek menangkal aplikasi Fake GPS yang dianggap merugikan sesama pengemudi.
Massa yang tergabung dalam Himpunan Driver Bandung Raya (HDBR) ini beramai-ramai mendatangi kantor Go-Jek Bandung di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung, pada Jumat (2/11/2018). Berjaket Go-Jek dipadu rompi bertuliskan 'HDBR' ini menyuarakan aspirasinya berkaitan Fake GPS. (dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini