"Ya dijelaskan (ke Bawaslu), nggak ada (maksud berkampanye). Boro-boro mikir kampanye, kita masih sibuk dengan kerja di sana," ucap Luhut setelah menjalani pemeriksaan di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).
Luhut mengaku gestur yang ditunjukkannya itu spontan dengan maksud Indonesia nomor satu. Dia juga mengaku sudah membaca aturan Pemilu dan yakin tidak ada yang dilanggarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bilang Indonesia nomor satu, great Indonesia, meluapkan kegembiraan bersama Lagarde (Christine Lagarde/Managing Director International Moneter Fund) dan Kim (Jim Yong Kim/Presiden Bank Dunia). Kim bilang tidak terbayangkan bahwa Indonesia mampu membuat pertemuan IMF-World Bank ini pada tataran kelas dunia," ucap Luhut.
Luhut dan Sri Mulyani sebelumnya dilaporkan seorang atas nama Dahlan Pido ke Bawaslu. Dia melaporkan Luhut karena saat penutupan IMF-World Bank Meeting di Bali pada 14 Oktober 2018 berpose satu jari.
Saat itu, bos IMF Christine Lagarde, yang sebelumnya berpose dua jari, berganti menjadi satu jari. Kemudian Sri Mulyani yang juga berada di situ menjelaskan kepadanya soal pose nomor urut di Pilpres 2019 dengan mengatakan 'two for Prabowo and one for Jokowi'. (yld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini