"Ini kan cara orang ingin mendiskreditkan Pak Prabowo ya. Karena supaya masyarakat ketahui, pihak sebelah itu kan surveinya stuck dan cenderung turun. Pak Prabowo dan Bang Sandi naik terus. Nah mulailah cara cari cara mendiskreditkan Pak Prabowo," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, Jumat (2/11/2018).
"Caranya apa? Memotong-motong video percakapan Pak Prabowo supaya masyarakat salah persepsi untuk memfitnah Pak Prabowo, mendiskreditkan Pak Prabowo," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi ini memang terlihat mereka mulai panik melihat survei Pak Prabowo naik, mulai coba mendiskreditkan Pak Prabowo di ranah pribadi apalagi kita tahu minggu ini ada orang dari kubu sebelah yang berjanji kepada rakyat ternyata sampai tanggal 33 Oktober ya, sekarang 2 November atau 33 Oktober kan kalau menurut menyangkut janji bulan Oktober, Esemka itu keluar," ucap Andre.
"Itu pengalihan isu untuk mendiskreditkan Pak Prabowo. Esemka mungkin tanggal 40 Oktober dilaunching," cetusnya.
Video itu diunggah beberapa akun di Twitter. Dilihat detikcom, Jumat (2/11/2018), video itu berdurasi 20 detik. Di awal video, pernyataan Prabowo tak terdengar jelas karena terpotong.
"Saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul?" kata Prabowo dalam video tersebut dan disambut jawaban "betul" dari hadirin acara.
"Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Kalian tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang-tampang kalian ya tampang Boyolali ini," lanjut Prabowo.
Saksikan juga video 'Lagi Pidato, Prabowo Geram ke Emak-emak di Ponorogo':
(gbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini