"Sekitar 30-an pertanyaan, tapi kebanyakan pertanyaan biasalah, (seperti) lahir kapan. Substansi paling 3 atau 4 (pertanyaan), misalkan maksudnya apa ini, ya tidak ada maksud," kata Mustofa setelah diperiksa di gedung Direktorat Siber Bareskrim Polri, Jalan Taman Jati Baru, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
Mustofa mengaku tak ada barang miliknya yang diperiksa. Namun penyelidik juga sempat memperingatkan akibat posting-an itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum diperiksa, Mustofa telah membantah menyebarkan hoax beberapa saat setelah kecelakaan Lion Air JT 610 pada Senin (29/10) lalu. Dalam posting-an itu, dia menyebut Lion Air mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma.
Mustofa mengatakan kata 'Lion Air' dalam posting-an itu merupakan kode yang dipakai untuk memberi tahu istri. Dia sengaja tak memberi tahu lewat hubungan telepon karena merasa data dari ponsel-nya sudah lama dikloning.
"Itu kode-kode karena soal keamanan tokoh tertentu ada yang saya dampingi. Jadi saya harus mengamankan mereka soal perjalanan. Saya kasih kode di situ," ujarnya. (abw/zak)