Minim Data, Belum Ada Lagi Korban Lion Air Teridentifikasi

Minim Data, Belum Ada Lagi Korban Lion Air Teridentifikasi

Arief Ikhsanudin - detikNews
Kamis, 01 Nov 2018 19:12 WIB
Kepala Bidang DVI Pusdokkes Polri Kombes Lisda Cancer (tengah) (Arief/detikcom)
Jakarta - Hari ini, belum ada tambahan jenazah korban Lion Air JT 610 yang teridentifikasi oleh Tim DVI Mabes Polri. Hal ini karena tidak ada data sidik jari ataupun struktur gigi dari jenazah yang diidentifikasi.

"Kamis tanggal 1 berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi, belum ada jenazah yang teridentifikasi lagi. Minim data yang dapat belum bisa identifikasi pada sore ini," ucap Kepala Bidang DVI Pusdokkes Polri Kombes Lisda Cancer kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).

Menurut Lisda, tim tidak menemukan sidik jari ataupun struktur gigi pada bagian tubuh yang dikirim. Namun Lisda menolak hal ini disebut sebagai hambatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Tidak ada kesulitan. Metode yang dipakai, selain sidik jari, kami ada beberapa metode. (Saat ini) nggak ada sidik jari dan data gigi," ucap Lisda.

Untuk itu, Tim DVI akan menggunakan metode pencocokan dari DNA jenazah dengan keluarga korban. Namun hasil ini memerlukan waktu 4-8 hari sejak tes.

"Sehingga kami harapkan hasil DNA. Hasil ini perlu waktu kenapa belum teridentifikasi. Sebenarnya tidak ada kendala," ucap Lisda.



Sampai saat ini, polisi masih mengidentifikasi potongan tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang. Masih seperti kemarin, total 238 bagian tubuh korban diambil sampel DNA oleh polisi.

Sementara itu, ada satu jenazah yang bisa diidentifikasi sebagai korban Lion Air PK-LQP atas nama Jannatun Cintya Dewi. Petugas masih terus mengevakuasi puing serta korban pesawat nahas itu. Sementara itu, black box pesawat Boeing 737 MAX 8 telah ditemukan. (aik/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads