"Tugas kami (prajurit TNI) membantu merobohkan dan membersihkan rumah-rumah warga, saat ini pencapaiannya sudah 100% dari jumlah keseluruhan rumah yang rusak akibat gempa dan sudah terverifikasi," kata Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Mayjen TNI Madsuni dalam keterangan tertulis, Rabu (31/10/2018).
![]() |
Madsuni menyampaikan hal ini dalam rapat evaluasi bersama staf-staf di Markas Komando Gabungan (eks Bandara Selaparang Mataram). Dia mengatakan perobohan dan pembersihan rumah ini telah disetujui pemilik rumah dan sudah terverifikasi tim dari Dinas Perumahan dan Permukiman NTB berdasarkan SK Bupati tertanggal 28 Oktober 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain rumah, ada 698 bangunan fasilitas sosial yang rusak sudah dirobohkan dan dibersihkan. Lokasi bangunan yang sudah dibersihkan siap dibangun kembali.
"Dari jumlah 74.092 rumah yang telah dibersihkan sebanyak 67.796 sudah siap dibangun kembali, sedangkan untuk fasilitas sosial dari jumlah yang dirobohkan siap dibangun 445 unit," tuturnya.
![]() |
Dalam masa tugas selama tiga bulan, TNI merobohkan dan membersihkan bangunan menggunakan alat berat dan manual. Selama waktu itu, TNI juga mendistribusikan bantuan logistik serta air bersih ke tempat pengungsian dan permukiman warga.
Di samping itu, prajurit TNI memberi pelayanan kesehatan, membantu pemulihan trauma warga dengan memberikan pendampingan psikologi oleh Tim Psikologi TNI, serta membantu penanganan pengungsian. Prajurit juga memperbaiki instalasi air bersih di beberapa tempat di NTB yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Saksikan juga video 'Masa Tanggap Darurat di Sulteng Masuk Tahap Pemulihan':
(jbr/ibh)