Ancaman ini dikarenakan perebutan antara PKS dan Gerindra terkait kursi wagub DKI yang lowong. Bahkan ada kemungkinan mesin PKS DKI mati jika kader kecewa terkait polemik kursi DKI-2. Ini dinyatakan oleh Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi.
Sebagai mitra koalisi, Gerindra meminta PKS DKI tidak perlu menebar ancaman. Untuk tetap menjaga 'mesin' Prabowo-Sandi di DKI, Gerindra meminta urusan kursi wagub DKI tinggal disampaikan antar-pimpinan DPP Gerindra dan DPP PKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DPP PKS juga mengimbau supaya pengurus parpol di DKI tak matikan 'mesin' pemenangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Menurutnya, mesin PKS di DKI adalah mesin juara. Soalnya, mesin itu mampu membuat PKS berjaya di Ibu Kota Negara.
"Imbauan agar kader dan struktur di DKI Jakarta tetap fokus pada agenda utama PKS, yaitu memenangkan Pilpres dan target legislatif 12%," ujar Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Alynudin kepada detikcom, Rabu (31/10).
"Mesin PKS di DKI merupakan salah satu mesin terkuat PKS karena DKI salah satu basis utama PKS," tutur Suhud.
Sandiaga Uno selaku cawapres berharap urusan 'berebut' kursi DKI-2 bisa disikapi secara arif. Pasalnya, PKS terus membantu kampanye cawapres nomor urut 02 itu di daerah-daerah.
"Harapan saya, ini disikapi dengan arif agar kita semangat. Tadi kita di Kabupaten Bogor juga banyak kader PKS membantu kita," tutur Sandiaga kepada wartawan di Komplek Anggota DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (31/10). (dkp/jbr)