Pidato Tutup Sidang, Bamsoet: Beda Pilihan Bukan Berarti Bermusuhan

Jakarta - Paripurna DPR ditutup oleh pidato Ketua DPR Bambang Soesatyo berjudul 'beda pilihan bukan berarti bermusuhan'. Lewat pidato itu Bamsoet menyinggung perhelatan Pemilu 2019.

"Belakangan ini kita sangat risau, karena pemilu yang seharusnya menjadi festival demokrasi, ajang adu gagasan dan program, adu prestasi dan reputasi berubah menjadi ajang saling menyudutkan, saling merendahkan, dan saling mengecilkan," kata Bamsoet di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Dia menilai saat ini banyak penyalahgunaan media sosial. Bamsoet menyebut berita hoax marak tersebar di dunia maya.

Baca juga: Wiranto Berharap Kotak Hitam Lion Air JT 610 Segera Ditemukan

"Media sosial bukan lagi sarana edukasi bagi masyarakat, melainkan telah menjadi saluran penyebaran informasi dan berita-berita palsu
(hoax), yang terkadang menyesatkan dan membuat kita saling bermusuhan," tuturnya.

Karena itu, Bamsoet mengajak seluruh elemen bangsa untuk fokus membangun narasi kebangsaan. Dia mengingatkan pesta demokrasi Indonesia pada 2019 akan menjadi sorotan dunia.

Baca juga: PAN Segera Bahas Posisi Taufik Kurniawan di DPR: Ini Tragedi

Mengakhiri pidatonya, Bamsoet melemparkan dua bait bantun. Isinya masih berkenaan dengan Pemilu 2019 agar berlangsung aman dan damai. Begini bunyi pantunnya:

Ke kota Paris membeli berlian
Indah dipakai buat perhiasan
Pemilu bukan ajang saling menjatuhkan
Tapi pesta demokrasi yang menyenangkan

Indonesia elok negeri kepulauan
Indah bagaikan Ratna Mutu Manikam
Beda pilihan tidak harus bermusuhan
Mari jadikan pemilu damai dan berkeadaban



Saksikan juga video 'Bamsoet: PR Jokowi ke Depan Adalah Ekonomi':

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/rvk)