Dimulai dengan aksi penyanderaan oleh sejumlah teroris di lantai 3 dan 2 dimana menjadi ruang tunggu penumpang. Para teroris menembakkan senjata api untuk menakuti para sandera.
Mereka meminta sejumlah uang hingga minta disiapkan helikopter untuk kabur. Aksi tersebut sudah diketahui pihak TNI dan Polri kemudian dilakukan negosiasi lewat sambungan handytalky.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi tembak-tembakan terjadi dan satu teroris di lantai tiga tewas dan sisanya diamankan. Pelaku yang tersisa dan para sandera kemudian diamankan. Di waktu yang bersamaan di lantai dua tim juga melumpuhkan teroris yang menyandera para penumpang.
![]() |
Setelah itu tim Jihandak datang untuk menyisir tas yang mencurigakan di bandara. Kemudian ada tas tersebut dibawa untuk dilakukan disposal. Peledakan benda mencurigakan itu menjadi penutupan simulasi penanganan teror di bandara.
![]() |
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius ikut datang menyaksikan simulasi tersebut. Ia mengatakan bandara apalagi bandara internasional memungkinkan menjadi salah satu target teror seperti yang tertjadi di Belgia tahun 2016 lalu.
"Bandara salah satu target. Di Belgia jadi evaluasi. Tidak hanya bandara, pelabuhan dan terminal, serangan itu kan menyasar korban masif," kata Suhardi di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Rabu (31/10/2018).
![]() |
Dengan latihan dan simulasi yang terus dilakukan, lanjut Suhardi, maka tim akan siap jika peristiwa benar terjadi.
"Kita juga sudah gelar di Palembang sebelum Asian Games. Kalau diulang, bisa menjadikan pemahaman utuh, sehingga kalau kejadian bisa langsung ambil peran masing-masing," pungkasnya.
Simulasi tersebut tidak mengganggu operasional bandara dan penumpang karena sudah ada pemberitahuan sebelumnya. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini