"Turut berduka ya dan menyesal karena Saudi Arabia tidak memberikan notifikasi. Kemudian ke keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, saya akan cari waktu untuk silaturahmi," ucap pria yang akrab disapa Emil usai mengunjungi launching produk PT LEN di kantor PT LEN Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (31/10/2018).
Sebagai orang nomor satu di Jabar, Emil meminta Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk mengambil sikap terkait hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Pemprov Jabar tengah mengkaji aturan bagi warga Jabar bekerja di luar negeri. Sebab dirinya khawatir permasalahan yang kerap menimpa TKI kembali terjadi.
"Jangka panjangnya kami bertekad 5 tahun sedang moratorium tidak boleh ada pengiriman tenaga kerja wanita ke luar negeri yang rawan seperti ini. Sedang dikaji, karena sedih begini-begini terus kan kita harus naik kelas. Beri saya waktu," katanya.
Sebagai gantinya agar warga Jabar tak bekerja di luar negeri, Pemprov Jabar tengah mempersiapkan program satu perusahaan satu desa. Sehingga warga dapat tertarik untuk bekerja di dekat lingkungannya tanpa pergi jauh hingga ke luar negeri.
"Satu desa satu perusahaan ini maksudnya agar mereka ada kerjaan. Di jaman saya jadi gubernur, perusahaan-perusahaan akan didirikan supaya akhirnya tidak ada harapan pergi keluar untuk mencari penghidupan. Jadi harus lebih baik lagi," ucap Emil.
Saksikan juga video 'TKI Tuti Dieksekusi Mati, Menlu Retno Panggil Dubes Saudi':
(dir/mud)