Momen Prabowo Peluk dan Cium Santri Ponpes Assodiqiyah Semarang

Momen Prabowo Peluk dan Cium Santri Ponpes Assodiqiyah Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Senin, 29 Okt 2018 14:37 WIB
Prabowo di Pondok Pesantren Asshodiqiyah. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom
Semarang - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto disambut para santri saat tiba di Pondok Pesantren Asshodiqiyah Sawah Besar Semarang. Para santri dan santriwati yang menyambutnya berseragam SMP dan SMK.

Di antara kerumunan, ada siswa SD memakai peci dengan bendera kecil menancap di atasnya muncul dan ingin bersalaman dengan Prabowo. Ketum Gerindra itu menyambut anak itu dengan bersalaman dan menciumnya. Ia juga memeluk siswa SD tersebut sebelum melanjutkan jalan kaki untuk bersalaman dengan yang lain.

Prabowo disambut para pengurus pondok pesantren dan dikalungi kain seperti selendang kecil. Pertemuan tertutup pun di mulai. Suara sambutan Prabowo sempat diperdengarkan lewat speaker di luar ruangan sebelum akhirnya dimatikan karena pertemuan dilanjutkan secara tertutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam rangka sebetulnya kula nuwun. Bangsa kita bangsa timur kalau mau masuk daerah kita adatnya datang ke sesepuh dan tokoh-tokoh. Kami sudah kunjungi dari ujung Banyuwangi, susuri pelan-pelan di Jateng dari Rembang Lasem, Demak, Pekalongan, Tegal. Tadi pagi di Kaliwungu Kendal," kata Prabowo, Senin (29/10/2018).


Dalam kesempatan itu, Prabowo menjelaskan alasannya masih mau maju berpolitik.

Prabowo di Pondok Pesantren Asshodiqiyah, Semarang.Prabowo di Pondok Pesantren Asshodiqiyah, Semarang. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom

"Kenapa saya masih mau maju di politik, karena saya melihat sistem yang berjalan sekarang adalah sistem yang sama sekali tidak bisa membawa kesejahteraan dan kemakmuran Bangsa Indonesia," kata Prabowo.


Prabowo tidak menjelaskan secara detail tentang sistem yang disebutnya keliru. "Sistem yang keliru dan salah. Bukan sistem yang dibangun oleh pendiri bangsa," lanjutnya.

"Intinya sistem sekarang ini hanya bisa berakibat kepada bangsa Indonesia gagal. Saya berani katakan itu, sudah katakan itu berkali-kali. Tidak mungkin Indonesia bisa kuat dan sejahtera. Inti kesalahan sistem ini membuat kekayaan kita mengalir keluar," urai Prabowo.

Setelah selesai pertemuan tertutup, Prabowo langsung masuk ke dalam mobilnya untuk melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Semarang. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads