Menurut penemu drum, Muji Agung, drum itu sudah dalam kondisi rusak di hampir semua bagiannya. Muji yang bekerja sebagai pemulung berencana mengambil dan menjual drum itu.
Muji mengatakan drum itu hanya tertutup di salah satu sisinya. Untuk mengeluarkan mayat yang dicor, tutup drum itu harus dibongkar terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tong penuh karat itu kini diamankan polisi. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom |
Lokasi drum saat ditemukan ialah di sisi timur Sungai Bengawan Solo. Posisinya berada sangat dekat dengan aliran sungai yang kini tengah mengering.
Tong yang sudah rusak itu harus dibelah untuk mengeluarkan mayat di dalamnya. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom |
"Tadi saya mau ambil drum, saya buka baunya menyengat, ternyata kelihatan ada tulang dicor," katanya.
"Dari jauh sebenarnya tidak bau. Pas dari dekat baunya menyengat, lalat juga langsung datang," ujarnya. (bai/sip)












































Tong penuh karat itu kini diamankan polisi. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Tong yang sudah rusak itu harus dibelah untuk mengeluarkan mayat di dalamnya. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom