Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/10/2018), sedikitnya delapan paket mencurigakan berhasil disita sebelum mencapai tujuan pada beberapa hari terakhir. Pengiriman paket-paket mencurigakan ini terjadi menjelang pemilu sela yang akan digelar pada November mendatang.
Sejumlah paket itu dikirimkan untuk mantan Presiden AS Barack Obama, mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan mantan Jaksa Agung AS Eric Holder. Mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) John Brennan, miliarder George Soros yang juga pendonor terkemuka untuk Partai Demokrat dan anggota parlemen wilayah California Maxine Waters -- pengkritik Presiden AS Donald Trump -- juga menjadi target pengiriman paket itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paket-paket mencurigakan ini dikirimkan menjelang pemilu sela AS pada 6 November mendatang yang akan menentukan apakah Partai Demokrat akan merebut dominasi dari Partai Republik dalam Kongres AS. Diketahui bahwa Partai Republik yang menaungi Trump saat ini mendominasi baik House of Representatives maupun Senat AS.
Penyelidikan atas insiden yang dipimpin oleh Biro Federal Investigasi (FBI) masih berlangsung. Satuan Tugas Terorisme Gabungan yang melibatkan lembaga penegak hukum federal, negara bagian dan lokal ikut dikerahkan dalam memburu pelaku.
"Akan terus bekerja untuk mengidentifikasi dan menangkap siapa saja yang bertanggung jawab mengirimkan paket-paket ini," tegas Direktur FBI, Christopher Wray, dalam pernyataannya.
Dalam pernyataannya, FBI menyebut beberapa paket berisi 'perangkat yang berpotensi menghancurkan'. Salah satunya, menurut sumber federal AS, diketahui berisi sebuah peledak yang diisi pecahan kaca.
Sejumlah politikus ternama AS, termasuk Ketua Mayoritas Senat Mitch McConnell dan Wali Kota New York Bill de Blasio, terang-terangan menyebut insiden ini sebagai aksi terorisme.
Saksikan juga video 'Paket Bahan Peledak Ditemukan di Rumah Clinton dan Obama':
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini