Hal itu diungkapkan oleh menantunya Buntari, setelah diajak kepolisian untuk mencocokkan barang yang ditemukan di sekitar lokasi. Barang itu adalah bendo atau alat kerja yang digunakan Muslihono saat pergi tanpa pamit dari rumahnya pada tahun 2016 lalu.
Saat olah TKP, polisi juga mencocokkan data laporan orang hilang yang ada di Polsek Jiken. Petugas pun mengajak pihak keluarga untuk hadir saat olah TKP dilakukan.
"Menantu korban, Buntari membenarkan bahwa barang yang ditemukan di TKP tersebut adalah ayah mertuanya yang pada hari dan bulan lupa pada tahun 2016, yang waktu itu meninggalkan rumah tanpa pamit hingga sekarang ini," kata Kanit Reskrim Polsek Jiken, Aiptu Sugito.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sewaktu meninggalkan rumah dengan membawa sebuah bendo, dan sekarang ini yang identik atau sama dengan yang telah ditemukan di TKP," imbuhnya.
Ia menambahkan tulang belulang kerangka yang sudah tidak utuh itu, telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk kemudian dikuburkan secara layak di pemakaman desa setempat.
"Pihak keluarga sudah menerima serta mengakui bila kerangka manusia tersebut adalah kerangka dari orang tuanya, dan membuat berita acara penyerahan tengkorak serta di saksikan Kades Janjang," pungkasnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini