"Makam-makam itu leluhur warga penolak bandara. Tapi kami melakukan pendekatan satu per satu, akhirnya warga membolehkan makam dipindah," kata Kepala Bagian Pembangunan Pemerintah Desa Glagah, Kecamatan Temon, Jarwo kepada wartawan, Selasa (23/10/2018).
78 makam itu tersebar di Padukuhan Sidorejo, Bapangan, Kepek dan Bapangsari. Lokasi relokasi makam berada tak jauh dari relokasi warga di Dusun Bebekan, Desa Glagah. Direncanakan proses relokasi berlangsung hari ini hingga Rabu (24/10) besok.
Manager Operational Proyek Bandara Baru PT Angkasa Pura I, Mulyanto menjelaskan relokasi makam untuk mempercepat proses pembangunan Bandara Kulon Progo. Tersisa sekitar 6 bulan dari target waktu penyelesaian tahap pertama pembangunan Bandara Kulon Progo, lanjutnya, maka pengerjaan fisik landside dan airside bandara harus dikebut 24 jam non stop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menpan: Status Polda DIY Naik Bulan Depan |
"Setelah di Desa Glagah selesai, dilanjutkan relokasi makam yang berada di Desa Palihan, ada 3 kompleks makam di sana," jelasnya. (bgs/bgs)