Kepala Dusun Thekelan Supriyo mengatakan, pipa sumber air diambil dari Tuk Klanting yang berada di sebelah timur pos 5 dan pos 6. Pipa yang terbakar ukuran 3 inchi berada di pos 2 dan pos 3.
"Akhir pipa Pamsimas diketahui mati hari ini. Saya tadi ngecek sampai Pos Pending air mati," katanya saat ditemui di Basecamp Thekelan, Senin (15/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perkiraan pipa yang terbakar ada empat sambungan," ujarnya.
Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa harus mengambil di bak serbaguna milik Kelompok Tani Margo Rukun yang berjarak sekitar 1,5 km dari dusun mereka.
"Kami antre sejak pukul 10.00 WIB, baru dapat air pukul 14.00 WIB. Warga kesulitan mendapatkan air sejak ada titik api di Gunung Merbabu," kata Supardi di sela-sela antre mengambil air bersih.
Ungkapan senada disampaikan seorang warga Warsi (45). "Biasanya air sampai rumah, tapi setelah ada kebakaran air mati. Air di bak ini biasanya digunakan untuk menyirami tanaman, tapi sekarang diambil untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto saat dimintai tanggapan terkait kesulitan warga Thekelan mendapatkan air bersih karena dampak kebakaran Gunung Merbabu mengatakan, sepanjang kepala desa membuat laporan, droping air bersih akan dilakukan.
"Sampai hari inipun sejak bulan Agustus lalu, BPBD sudah droping air terus. Termasuk nanti kalau Dusun Thekelan kesulitan air, kita bantu," pungkasnya. (sip/sip)