"Bahwa info Habib Umar ditangkap itu tidak benar, hoax. Sudah diklarifikasi oleh panitia penyelenggara dan pihak Polresta Samarinda. Pelaku (penyebar hoax) sementara masih kami profiling," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada detikcom, Senin (15/10/2018).
Hoax soal penangkapan Habib Umar itu tersebar di media sosial dan lewat WhatsApp. Dalam video yang tersebar tampak polisi mengenakan helm dan membawa senjata laras panjang berjaga di pintu masjid. Polisi kemudian berjalan di kiri-kanan Habib Umar hingga masuk ke dalam sebuah mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak panitia meminta pengawalan ketat dengan tujuan untuk menjaga keamanan dan kelancaran Al Habib Umar selama di Samarinda, sehingga selama giat tersebut dilakukan pengawalan-pengawalan oleh Brimob," jelas Dedi.
Video pengamanan itu kemudian beredar pada Sabtu (13/10) lalu. Video itu kemudian ditambahkan informasi hoax yang menyebut Habib Umar ditangkap.
Baca juga: Kenapa Hoax Kian Lama Kian Liar? |
"Tanggal 13 Oktober beredar isu viral di Facebook video pengamanan Habib Umar yang berikan teks 'Astagfirullah...Inalillahi... Habib Umar ditangkap di Samarinda ketika sedang ceramah. Ya Allah akhirilah kezholiman ini... Wahai rezim ingatlah darah ulama itu beracun...!!!'," terang Dedi. (aud/jbr)