Awalnya Cak Imin memimpin deklarasi dukungan bagi pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01 itu di Graha Insan Cita, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Tampak Cak Imin didampingi Sekjen PKB Hanif Dhakiri.
Tampak ratusan kader PKB cabang Depok dan simpatisan menghadiri acara deklarasi tersebut. Acara dimulai dengan doa bersama dan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan sambutan dari Cak Imin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Cak Imin kemudian menceritakan hubungan Presiden ke-1 RI Sukarno dengan pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari. Ketika itu agresi militer pecah membuat Sukarno meminta bantuan Kiai Hasyim yang mengeluarkan fatwa untuk membantu memerangi Belanda.
"Sukarno ada jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Maka, kami punya jas hijau, jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama," ucap Cak Imin saat menyampaikan sambutan dalam deklarasi itu, Minggu (14/10/2018).
"Pasangan Jokowi-Maruf Amin adalah pasangan merah dan hijau yang mewarnai Indonesia," imbuh Cak Imin.
Cak Imin pun membongkar alasan dukungan PKB pada Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014. Menurutnya saat itu PKB memberikan syarat.
"Kalau terpilih syaratnya mengakui jas hijau dengan diakui Hari Santri. Terpilihnya Pak Jokowi, beberapa bulan meneken keputusan 22 Oktober adalah Hari Santri Nasional," kata Cak Imin.
"Senin nanti (22 Oktober) momentum hari Santri Nasional. Apakah cukup pengakuan, apa gunanya? Tentu tidak cukup. Selain hari santri tapi komitmen dan kebijakan pemerintah harus berpihak kepada rakyat," imbuh Cak Imin.
Saksikan juga video 'PKB: Suriah Kacau Karena Tagar Ganti Presiden':
(fai/dhn)