"Tujuh orang meninggal," kata Wakapolres Boyolali, Kompol Zulfikar Arisandi kepada wartawan di lokasi kejadian Sabtu (13/10/2018).
Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi di jalan Solo-Semarang, tepatnya di pertigaan Wika, Dukuh Pomah, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali sekitar pukul 17.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanit laka Satlantas Polres Boyolali Ipda Utomo menambahkan kronologi kejadian tersebut. Kecelakaan bermula ketika bus Pariwisata Mata Trans, AD 1417 DH yang dikemudikan Arif Hartanto (46) warga Belang Kulon, Jonggrangan, Klaten Utara, Klaten itu melaju dari arah barat ke timur (Dari Semarang menuju Solo).
Sesampainya di pertigaan Wika atau di TKP, menghindari kendaraan tak dikenal. Bus kemudian oleng dan lepas kendali hingga melompati median jalan dan masuk jalur kendaraan dari berlawanan.
Dalam waktu bersamaan dari arah timur ke barat (Solo ke Semarang) melaju mobil Isuzu Panther yang dikemudikan Dwi bagus Windarto (26). Tabrakan pun tak terhindarkan. Bus menabrak mobil warna merah yang ditumpangi 9 orang tersebut.
Mobil kemudian terseret ke pekarangan rumah warga dan menghantam tiang baliho di sisi selatan jalan. Bahkan tiang yang terbuat dari beton cor itu hingga patah. Sedangkan terguling ke kiri.
Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung berdatangan untuk memberikan pertolongan. Petugas dari Satlantas dan Polres Boyolali juga segera datang.
Para korban baik yang meninggal dunia dan luka-luka dibawa ke RSUD Pandan Arang, Boyolali. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini