PPP ke Prabowo: Katanya Anti, Kok Mau Adopsi Gaya Asing?

PPP ke Prabowo: Katanya Anti, Kok Mau Adopsi Gaya Asing?

Tsarina Maharani - detikNews
Kamis, 11 Okt 2018 18:15 WIB
Prabowo Subianto (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - PPP menyindir capres Prabowo Subianto soal slogan 'Make Indonesia Great Again'. PPP heran Prabowo mau mengadopsi gaya asing.

"Kenapa kita harus mengadopsi AS, apalagi Trump (Presiden AS Donald Trump)? Katanya anti-asing, kok mau adopsi gaya asing," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Kamis (11/10/2018).

Menurut Awiek, Indonesia punya cara sendiri dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Jati diri bangsa Indonesia sudah tertuang dalam UUD 1945.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




"Soal nasionalisme, jati diri bangsa, saya kira Indonesia sudah tegas sejak awal, bahkan dalam pembukaan UUD 1945 disebut Indonesia negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," tuturnya.

"Persoalan Indonesia harus diselesaikan oleh bangsa Indonesia sendiri dengan cara Indonesia tanpa harus mengadopsi dari negara lain, karena kita punya jati diri falsafah bangsa sendiri," imbuh Awiek.

Sebelumnya, Prabowo membahas slogan kampanye Trump itu saat berbicara di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).




"Begitu AS merasa kalah bersaing dengan Tiongkok, mereka menyatakan perang dagang, tidak ada free trade (perdagangan bebas). Kenapa mereka mengatakan, 'America first, make America great again,' dia mengatakan, 'The important sign is American job,'" kata Prabowo, siang tadi.

"Kok bangsa ini tidak berani mengatakan, bagi bangsa Indonesia, 'Indonesia First, Make Indonesia Great Again'. Mengapa pemimpin Indonesia tak ada yang berani mengatakan yang penting adalah 'pekerjaan bagi rakyat Indonesia'," sambungnya.


Saksikan juga video 'Prabowo Ngaku Grogi Saat Pidato di Depan Ulama':

[Gambas:Video 20detik]

(tsa/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads