Kepala MTs Nahdlatul Ulama Ciamis Iis Asiah Sutisna mengatakan madrasah ini didirikan pada 1989. Akibat gempa besar lima tahun lalu, mengakibatkan tiga kelas dan ruang perpustakaan di lantai dua bangunan sekolah rusak. Terutama pada bagian atap yang nyaris roboh.
"Tidak ada dana mau pun bantuan untuk memperbaikinya, khawatir membahayakan para siswa jadi ruangan dikosongkan sampai sekarang," ujar Iis saat ditemui di sekolahnya, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (11/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Proposal sudah menumpuk, tapi belum ada bantuan. Kondisinya sudah sangat memprihatinkan, sebelumnya kami mencoba memperbaiki semampunya, hanya pada bagian atap supaya tidak roboh, tapi tidak maksimal," kata Iis.
Jumlah siswa yang ada di madrasah sebanyak 114 orang yang kini menempati tiga ruang belajar. Padahal idealnya siswa dengan jumlah tersebut terbagi dalam enam ruang belajar.
"Anak-anak dilarang masuk ke lantai dua. Ya namanya anak-anak, ada saja yang ke atas. Kami khawatir saja tiba-tiba roboh," tuturnya.
![]() |
"Kalau untuk minat masyarakat alhamdulillah, masih ada. Dengan kondisi seperti ini, setiap tahun ajaran baru banyak siswa mendaftar," ucapnya.
Iis berharap, madrasah ini dapat segera diperbaiki agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar. Dia tak ingin siswanya dihantui atap bangunan yang bisa roboh kapan saja.
Saksikan juga video '800 Sekolah di Sukabumi Alami Kerusakan':
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini