Siapa Gerakkan Death Squad Pembunuh Wartawan Kritis Saudi?

Siapa Gerakkan Death Squad Pembunuh Wartawan Kritis Saudi?

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 11 Okt 2018 08:08 WIB
Wartawan Arab Saudi yang belum diketahui rimbanya, Jamal Khashoggi. (Middle East Monitor/Handout via REUTERS/File Photo)
Jakarta - 'Death Squad' adalah kelompok yang dibentuk untuk membunuh pihak lawan. Istilah itu digunakan banyak media untuk menyebut 15 orang warga Arab Saudi yang menjadi tersangka kasus hilangnya wartawan kritis Saudi, Jamal Khashoggi (59).

Istilah 'death squad' digunakan oleh The Times. Media yang berbasis di Inggris, The Guardian, menggunakan istilah 'hit squad'. CNN menggunakan istilah 'murder squad' alias 'regu pembunuh'.


Bila benar ada yang disebut sebagai 'death squad', dan bila benar 15 orang itu merupakan anggota 'death squad', lantas siapa yang menggerakkan mereka untuk menghilangkan Khashoggi? Semuanya masih serba misteri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Turki menyatakan Khashoggi telah dibunuh di dalam gedung Konsulat Saudi di Istanbul. Pihak Saudi membantahnya.


Berikut adalah informasi mengenai 'death squad' itu, dihimpun detikcom pada Kamis (11/10/2018):

1. Siapa mereka?

15 Orang Saudi itu kabarnya bukan orang sembarangan. Mereka disebut sebagai intelijen. Beberapa dari mereka diketahui berprofesi sebagai pakar forensik, anggota Saudi Society of Forensic Medicine.

2. Mendarat sebelum hilangnya Khashoggi

Surat kabar Turki yang propemerintah, Sabah, membeberkan identitas 15 warga Saudi itu. Mereka disebut sebagai 'tim intelijen' yang tiba di Turki sesaat sebelum Khashoggi menghilang. Sebanyak 12 orang di antaranya tiba di bandara Ataturk, Istanbul, pada dini hari pada 2 Oktober lalu.


CNN berdasarkan keterangan pejabat Turki mengabarkan 15 orang itu terbang dari Saudi ke Istanbul menggunakan dua pesawat pribadi.

3. Menggunakan pesawat sewaan

Mereka, 15 orang Saudi itu, mendarat menggunakan penerbangan jet sewaan milik Sky Prime Aviation, maskapai untuk pesawat sewaan yang berkantor di Riyadh, Saudi.

4. Meninggalkan Turki usai hilangnya Khashoggi

Masih diinformasikan dari surat kabar Sabah, 15 orang itu pergi dari Turki usai Khashoggi dilaporkan hilang. Mereka meninggalkan Turki menggunakan empat jadwal penerbangan berbeda, namun juga menggunakan penerbangan Sky Prime Aviation.

5. Kabar Sadapan AS

Dilansir AFP, Kamis (11/10/2018), seorang informan mengabarkan ke the Washington Post, pejabat Saudi sempat merencanakan strategi membujuk Khashoggi supaya pulang ke Saudi sehingga bisa dihabisi di negaranya.


Intelijen Amerika Serikat menyadap komunikasi para pejabat Saudi yang membicarakan rencana untuk menangkap Khashoggi. Pihak Saudi itu berharap bisa membujuk Khashoggi supaya pulang ke Arab Saudi dan "menaruh tangan-tangan di atas orang itu".

Namun juru bicara Departemen Negara AS yang menangani hubungan internasional, Robert Palladino, mengatakan dia tak punya petunjuk tentang kebenaran informasi sadap-menyadap itu.

6. Khashoggi dimutilasi?

Dilansir CNN dari The New York Times, Turki bahkan menyebut ada perintah dari 'pemimpin tertinggi Kerajaan Saudi' untuk membunuh Khashoggi.

Pejabat yang dikutip the New York Times mendeskripsikan operasi ini bersifat "cepat dan rumit". Khashoggi dibunuh dalam waktu dua jam di Konsulat. Agen-agen pembunuh itu, entah itu 15 orang misterius itu atau yang lain, disebut telah "mencerai beraikan tubuh Khashoggi dengan alat pemotong tulang yang mereka bawa khusus untuk tujuan ini". Ibaratnya, ini mirip film Quentin Tarantino yang bergenre drama kriminal, "Pulp Fiction".


Khashoggi adalah mantan penasihat pemerintah Saudi yang mengasingkan diri ke AS tahun 2017. Dia mengasingkan diri untuk menghindari penangkapan. Selam aini, dia dikenal kritis terhadap kebijakan putra mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman dan intervensi militer Saudi di Yaman.


Simak Juga 'Tiga Wartawan Rusia Tewas di Afrika':

[Gambas:Video 20detik]


(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads