Serangan itu dilakukan oleh seorang warga Palestina yang bekerja di zona industri Barkan di Tepi Barat pada Minggu (7/10) waktu setempat. Belum diketahui apakah pelaku mengenal korban-korbannya. Motif penembakan tersebut juga belum diketahui.
Juru bicara militer Israel, Jonathan Conricus menyebut insiden itu sebagai "serangan teroris" namun ditambahkannya, faktor-faktor lain yang tidak disebutkan, juga terlibat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel dalam statemennya menyebut pelaku sebagai Ashraf Naalwa dari desa Shuweika, Tepi Barat bagian utara. Militer dan badan keamanan Israel, Shin Bet tengah memburu pria tersebut.
Dinas medis darurat Israel, Magen David Adom menyatakan, para petugasnya memasuki sebuah gedung di Barkan dan menemukan jasad seorang pria dan seorang perempuan. Oleh media Israel, keduanya diidentifikasi sebagai Kim Levengrond Yehezkel (28) dari kota Rosh Haayin dekat Tel Aviv, Israel dan Ziv Hagbi (35) asal Rishon Lezion, juga di dekat Tel Aviv.
"Kemudian kami menemukan seorang perempuan lain yang terluka, bersembunyi di bawah sebuah meja dengan luka-luka tembakan di tubuh bagian atasnya," ujar paramedis Tomer Fine.
Korban luka, perempuan berumur 54 tahun, telah dibawa ke rumah sakit. Kondisinya saat ini stabil.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut penembakan tersebut "serangan teror yang sangat parah". Dikatakannya, dirinya yakin bahwa pelaku akan ditangkap.
Adapun Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyambut serangan itu dan menyebutnya "respons alami atas kejahatan-kejahatan pendudukan Israel."
Simak Juga 'Aktivis Muda Palestina Terus Perjuangkan Yerusalem':
(ita/ita)