BMKG: Tsunami di Palu Terjadi 3 Kali di Waktu Berdekatan

BMKG: Tsunami di Palu Terjadi 3 Kali di Waktu Berdekatan

Yulida Medistiara - detikNews
Sabtu, 06 Okt 2018 12:49 WIB
Diskusi tentang gempa-tsunami di Palu. (Yulida Medistiara/detikcom)
Jakarta - BMKG menyebut ada tiga kali tsunami pascagempa bermagnitudo 7,4 di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) sore. Ketiga tsunami itu diketahui melalui video masyarakat yang ditemui petugas BMKG sesaat setelah gempa.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan awalnya gempa berpotensi tsunami terdeteksi melalui sistem pemodelan komputer. Setelah itu, BMKG terus mencari data di lapangan, salah satunya data mengenai berapa ketinggian air di lokasi gempa bersumber alat dari Pelabuhan Pantoloan, Palu.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi data dari pelabuhan itu tak bisa didapatkan karena sambungan komunikasi terputus. Menurut Dwikorita, data Pelabuhan Pantoloan itu dikelola oleh konsorsium sehingga, saat komunikasi terputus, BMKG tak bisa mendapatkan informasi di lapangan.

"Baru dua hari lalu pengelola data bilang Pelabuhan Pantoloan merekam ada naik dan turun air. Namun, saat dibutuhkan, sistem komunikasi terputus. Jadi alat itu bekerja, tapi nggak bisa mengirimkan ke BMKG karena komunikasi terputus," ungkapnya.

Menurut Dwikorita, petugas BMKG telah ditugaskan mengecek ke titik gempa sejak gempa pertama 5,9 SR pada pukul 15.00 Wita. Namun petugas baru bisa mencapai Pelabuhan Pantoloan pada pukul 18.17 Wita akibat terhalang karena suasana chaos.

Dari hasil temuan petugas di lapangan dengan bertanya kepada masyarakat sekitar, tsunami terjadi pada saat Magrib. Bahkan, berdasarkan video masyarakat, tsunami terjadi tiga kali dengan rentang waktu berdekatan.



"Segera kami cek video. Saat kami teliti tsunami, itu terjadi tiga kali menurut video itu. Waktunya tidak ada tertulis di video. Tapi saat terjadi itu langit lembayu. Kami menduga pukul 18.02 Wita, itu sesaat setelah Magrib," ujar Dwikorita.

"Ada saksi mengatakan, saat terjadi tsunami, ada yang bilang terdengar suara azan. Dari video itu tsunami datangnya dekat setelah Magrib terjadi tiga kali. Waktu tenggang antara tsunami pertama dan ketiga dari perhitungan detik di video itu 2,5 menit. Jadi rentang waktunya sangat cepat," sambungnya.

Ia menyayangkan terputusnya komunikasi di lapangan sehingga BMKG tak mendapatkan data di Pelabuhan Pantoloan saat gempa terjadi. Ia menyebut saat ini baru ada simulasi penanganan ketika listrik mati, sedangkan simulasi saat komunikasi tertutup tidak ada.

"Kita tidak membayangkan itu terjadi. Kita belajar ke negara lain, lihat, tengok-tengok negara lain karena kekhawatirannya itu listrik. Bahwa ini pelajaran baru, sehingga komunikasi terputus," ujarnya.

"Kita sudah mencurigai tentang terputusnya saluran komunikasi itu saat saya paparan di BNPB mengenai peringatan dini. Saat itu kami selaku BMKG mengusulkan harus ada satelit khusus untuk bencana," imbuhnya. (yld/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads