Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad Windan, KH Dian Nafi, menyebut tiga hal tersebut telah ia amati selama beberapa kali penyelenggaraan pemilu.
"Di lapis pertama ialah pemenuhan kebutuhan pokok, seperti sembako, pendidikan, kesehatan. Para pengusaha sembako juga harus diajak menjamin pemilu damai," kata Gus Dian saat berbincang dengan wartawan di Solo, Senin (1/10/2018) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga terkait hukum dan pengelolaan informasi. Ini peran penting media untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat terkait lapis pertama dan kedua tadi," ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan Pemilu 2019 nanti akan menjadi contoh bagi negara-negara demokrasi lainnya. Untuk itu dia mengajak masyarakat saling menghormati meskipun berbeda pilihan politik.
Tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto, mengatakan pemilu harus berlangsung dengan gembira. Masyarakat diimbau tidak saling mengejek.
"Damai itu dibutuhkan semua orang. Tidak hanya slogan saja, tapi harus benar-benar kita jalankan. Mari wong Solo ciptakan kedamaian, semoga tersebar hingga ke seluruh Indonesia," tutup Sumartono.
Saksikan juga video 'Cak Imin dan Zulhas Galakkan Pemilu Damai':
(bai/sip)











































