Pantauan detikcom di lokasi, terdapat 3 tenda yang ditempati pengungsi hingga Minggu (30/9/2018) pukul 21.30 Wita. Ketiga tenda itu diisi pengungsi yang kebanyakan ibu dan anak.
Mereka tidur beralaskan karpet dan tikar seadanya. Beberapa dari pengungsi juga tidak memiliki selimut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang pengungsi, Imran tak berharap banyak atas bencana yang menimpa. Rumah yang berada di daerah pantai hancur di terjang gelombang tsunami.
"Mau tidak mau kita harus ngungsi. Karena di sini lebih aman ya saya sama keluarga di sini saja dulu. Terang juga dan ada tenda," kata Imran.
Pengungsi lainnya, Ronal juga menceritakan caranya menyelamatkan diri saat tsunami datang. Ronal selamat meski air sudah menyentuh tubuhnya.
"Waktu kejadian saya tidak jauh dari pantai. Saya sama saudara tapi waktu itu kita hanya pikiran keselamatan masing-masing. Air laut sempat sampai merendam sampai lutut," kata dia.
Namun saat itu Ronal terus berlari mencari tempat lebih tinggi. Dia selamat dari maut dan kini mengungsi bersama keluarga.
"Saya cuma lari, lari sekencang-kencangnya. Yang ada di pikiran saya cuma ingin selamat," ucapnya. (gbr/gbr)