Ma'ruf Amin Sebut Banyak yang Salah Tafsir soal Islam Nusantara

Ma'ruf Amin Sebut Banyak yang Salah Tafsir soal Islam Nusantara

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Minggu, 30 Sep 2018 12:32 WIB
Ma'ruf Amin (Foto: Eva Safitri/detikcom)
Serang - Cawapres Ma'ruf Amin mengatakan banyak yang salah tafsir dan keliru memaknai Islam Nusantara. Menurutnya akibat kekeliruan ini, banyak yang ingin menyesatkan umat dengan penafsiran tersebut.

Islam Nusantara, kata Ma'ruf hanyalah bungkus atau kemasan. Nahdatul Ulama menurutnya menyebut islamnya sebagai Islam Nusantara yang isinya adalah Islam ahlussunah wal jamaah (Aswaja). Dan Muhammadiyah juga menurutnya punya sebutan Islam Berkemajuan.

"Soal Islam Nusantara, itu ditafsirkan secara salah. Masa dimaknai kalau takbir bukan Allahu akbar, atau kalau dimakamkan tidak pakai kafan. Itu salah," kata Ma'ruf Amin saat dialog bersama santri dan ulama se Banten di Ponpes An Nawawi Tanara, Serang, Minggu (30/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Ada dua kemungkinan, kenapa orang kemudian salah menafsirkan ini. Ma'ruf menyebutnya karena sebab kebodohan atau karena ingin menyesatkan orang lain dan umat.

"Jadi Islam Nusantara itu Islam Aswaja. Bukan (Islam) yang dikafani (katanya) pakai badik, solatnya pakai bahasa Indonesia. Saya bilang itu ndak paham," kata Ma'ruf menanggapi pertanyaan soal masalah Islam Nusantara.

Ciri Islam Nusantara ala NU ini menurut Ma'ruf menyangkut aqidah menurut Imam Asyari dan Maturudi. Amaliyah atau tata cara hidupnya adalah menjaga tradisi tata cara seperti tahliilan, selamatan, haul, seperti kebanyakan tradisi NU. Juga memiliki cara pandang yang moderat dan tidak tekstual.

"Islam nusantara tidak tekstual dan tidak liberal. Kalau liberal itu nanti berlebihan, cara berpikir moderat juga dinamis, ada relnya, nggak ngawur. Islam Nusantara itu begitu," katanya.



Tonton juga 'Ma'ruf Amin Yakin Suara Nahdliyin Bulat Mendukungnya':

[Gambas:Video 20detik]

(bri/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads