"Tautan historis antara Prabowo-Sandi dengan NU tidak ada. Sulit rasanya membayangkan warga NU ke mereka. Ini rejection factor," kata Rommy saat berbincang dengan detikcom, Sabtu malam (29/9/2018).
Baca juga: Manuver Prabowo-Sandiaga Rebut Suara NU |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KH Ma'ruf Amin adalah satu-satunya 'wakil' NU di kontestasi Pilpres ini. Ini pull factor. Apalagi NU di Pilpres ini kompak, baik struktural maupun kultural semuanya ke KMA," ungkap Rommy.
Menurut Rommy, Jokowi segera dijadwalkan untuk bertemu Mbah Moen. Rommy sudah menemui putra Mbah Moen, Taj Yasin, soal rencana pertemuan tersebut.
"Tapi perlu dicatat bahwa Mbah Moen sudah berkali-kali juga jumpa Pak Jokowi, terakhir pas pelantikan para gubernur bulan ini, jadi komunikasinya juga lancar. Apalagi, KMA kan juga sudah duluan ke Mbah Moen," tutur Rommy.
Diwawancara secara terpisah, Sekjen PPP Arsul Sani juga menyatakan pertemuan Jokowi dengan Mbah Moen sudah sering dilakukan. Dia mencatat setidaknya ada 6 kali pertemuan.
"Yang saya ingat sejak bulan April saja paling tidak Pak Jokowi bersilaturahmi dengan Mbah Moen di berbagai acara, seperti puncak hari lahir PPP di Semarang, di acara Majelis Zikir Hubbul Wathon di istana, pada saat pelantikan gubernur beberapa propinsi di mana putra Mbah Moen (Gus Yasin) dilantik sebagai Wagub Jateng, di acara-acara ulama NU lainnya," papar Arsul.
Menurut Arsul, Jokowi sebagai petahana yang sering melakukan kunjungan ke daerah tak perlu gencar bersafari. Sosok Jokowi sudah dikenal masyarakat umum dan juga santri, kata dia. Begitu pula dengan Ma'ruf Amin yang sudah amat dikenal oleh kaum santri.
"Tentu menjadi aneh kalo polanya seperti yang dilakukan Pak Prabowo Subianto. Kalau Pak PS kan capres non-petahana ya wajar kemudian baru membangun silaturahmi via safari," ujar Arsul.
Tonton juga 'LSI Denny JA: Suara Jokowi Ungguli Prabowo di Semua Pulau':
(bag/dkp)