"Kader yang mundur ada, tapi secara keseluruhan tidak sampai mengganggu soliditas partai dalam menghadapi pemilu 2019," kata Suhud kepada detikcom, Sabtu (29/9/2018).
Baca juga: Ini Alasan DPW PKS Bali Ramai-ramai Mundur |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua keputusan yang diambil oleh DPP PKS sudah sesuai dengan mekanisme dalam AD/ART PKS. Dan keputusan yang diambil juga atas masukan dari elemen struktur di level Provinsi dan Wilayah Dakwah (Wilda) terkait," jelasnya.
Sebelumnya, jajaran pengurusDPWPKS Bali ramai-ramai mengundurkan diri dari keanggotaan partai. Mantan KetuaDPWPKSMudjiono mengatakan pihaknya mengaku
"DPW PKS mengundurkan diri ramai-ramai karena banyak hal. Jadi sudah nggak mengindahkan AD/ART. Banyak hal yang dilanggar, AD/ART, contoh pergantian pengurus tanpa musyawarah, mengganti pengurus via WA saja, jam 16.00 Wita, jam 20.00 Wita suruh datang. Masa berorganisasi seperti itu," ujar Mudjiono ketika dihubungi, Jumat (28/9).
Mudjiono menilai dirinya merasa tak lagi dihargai. Padahal selama ini dia merasa ikut membesarkan partai, termasuk sampai Kamis (27/9) dirinya masih menjabat Ketua DPW PKS Bali dan masih mengerjakan revisi kelengkapan syarat pemilu.
"Sampai tanggal 27 September, Haji Mudjiono, Ketua DPW Bali, menyelesaikan perbaikan-perbaikan agar PKS lolos pemilu, tentang rekening dana kampanye harus saya tuntaskan. Kedua, NPWP seluruh tingkatan, baik kabupaten maupun kota, NPWP para caleg, kita juga harus menyelesaikan itu. Tapi kita digunting dalam lipatan. Tahu-tahu, dinyatakan lolos KPU, langsung bikin undangan pergantian pengurus, lewat WA lagi undangannya, Mbak," urainya. (idn/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini