"Tsunami kami menemukan ada yang tingginya mencapai lima meter. Kami dapat laporan tadi ada orang yang menyelamatkan orang dengan naik ke pohon yang tingginya hampir 6 meter," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
BNPB akan berkoordinasi dengan para ahli tsunami dari ITB, LIPI, BPBD, dan instansi lain untuk terjun kembali ke lokasi untuk mendata. Sehingga hasil pendataan ini bisa jadi pembelajaran bagi masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, Donggala dan Palu punya sejarah kebencanaan yang cukup panjang. Gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9) kemarin bukan peristiwa yang pertama terjadi.
Saksikan juga video 'Tsunami di Palu dan Donggala, Inggris Keluarkan Travel Advice':
"Jadi sesar, patahan palu koro yang membelah Sulawesi jadi dua, ini sangat aktif sekali. Tiap tahun selalu bergeser 35-45 mm per tahun. Suatu saat, periode tertentu mereka akan lepas, akan terjadi gempa bumi," ujar Sutopo.
Sebelumnya diberitakan, tsunami di Palu terjadi dengan tinggi muka air sekitar 0,5 sampai 1,5 meter. Sementara di Donggala, tinggi tsunami sekitar 0,5 meter.
Kabar terbaru, ada 384 orang tewas akibat kejadian ini. Selain itu ada 540 orang yang mengalami luka-luka dan tengah ditangani di beberapa rumah sakit. Tercatat juga ada 29 orang hilang.
Terkait gempa dan tsunami di Sulawesi ini detikcom menggandeng KitaBisa dan Aksi Cepat Tanggap menggalang donasi untuk meringankan derita para korban. Silakan berdonasi melalui channel di bawah ini.
(jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini