"Kami sudah koordinasi dengan Panglima (TNI), karena kami punya barangnya. Ada tenda, matras, tempat tidur, dan lain-lain, juga termasuk kami punya 1.000 kotak mi instan, itu sekitar 40 ribu bungkus," kata Mensos Agus Gumiwang di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9/2018).
Barang-barang tersebut disimpan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma. Rencananya, barang-barang itu akan dikirimkan pada Sabtu (29/9) pagi ke Makassar, setelah itu melalui jalur darat dikirim ke lokasi warga terdampak gempa dan tsunami di Sulteng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga punya buffer stock di wilayah timur pusatnya di Makassar. Kami akan kirim semuanya ke lokasi terkena bencana. Mereka (logistik) sedang siapkan dan paling lambat setelah Subuh mereka sudah jalan dari darat, sekitar 10 atau 11 jam dari darat," imbuhnya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto berharap angkutan darat bisa segera digunakan untuk mengirim bantuan dan personel guna penanganan gempa serta tsunami. Meski begitu, malam ini pasukan gabungan sudah bergerak menuju Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, melalui jalur darat.
"Pasukan evakuasi datang dari TNI, Polri, dan relawan. Pada malam ini, pasukan TNI sudah bergerak dari daerah terdekat, Gorontalo, Mamuju, Parigi, Makassar," kata Wiranto dalam jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9). (zak/idh)