"Itu terlalu kecil masalah itu untuk dibawa ke tingkat presiden. Itu bukan masalahnya presiden. Kalau perpindahan satu ke partai lain, caleg partai satu ke caleg partai lain itu urusan parpol," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Tetapi, jika dalam cuitan itu ada hastag ganti presiden, menurut Johnny hal itu menjadi masalah. "Tapi kalau ada tagar ganti presiden 2019 maka itu persoalan yang serius itu harus dipikirkan betul-betul," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila melanggar konstitusi dan itu mekanismenya sudah diatur di UU di mana prosesnya akan berjalan di DPR RI, MK dan sidang MPR, di luar itu namanya kudeta," imbuhnya.
"Saya kira pimpinan Partai Demokrat memahami betul terkait hal ini," sambungnya.
Sebelumnya, Andi Arief meramaikan cuitan politikus Demokrat lainnya, Yan Harahap. Tudingan juga menyerang Kejagung, yang kini dipimpin eks kader NasDem, Jaksa Agung M Prasetyo.
"Ketua DPD Demokrat Sulut, Vicky Lumentut membelot ke NasDem. Sebelumnya ia diduga terkait kasus dana banjir yang sedang diusut Kejagung. Pola yang selalu tersaji," cuit Yan Harapap di Twitter, seperti dilihat detikcom, Jumat (28/9).
Andi Arief lalu meneruskan isu itu. Ia juga ikut membawa nama Presiden Joko Widodo.
"Kalau Jokowi memang terlibat dalam skandal Jaksa Agung jadi alat politik NasDem, saya menyerukan tagar 2018gantipresiden," cuit Andi di akun Twitter-nya, hari ini. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini