"Kita sudah laporkan kasus kematian harimau ini ke Polda Riau. Karenanya pihak kepolisian akan melakukan olah TKP tempat ditemukannya harimau itu mati," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono kepada detikcom, Jumat (28/9/2018).
Menurut Haryono, olah TKP ini diperlukan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Seorang warga inisial E yang sebelumnya sudah diamankan masih dilakukan pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat yang dipergunakan jerat itu, jenis sling dengan kawan. Jerat yang dia pasang di kawasan penyanggah suaka margasatwa Rimba Baling di Kuansing itu sudah menjerat harimau betina dalam kondisi bunting.
"Kondisi harimau itu diperkirakan dua pekan lagi akan melihirkan. Sayangnya harimau itu mati karena ulah warga. Hasil nekropsi, diketahui ada dua bayi sepasang. Sayangnya calon generasi itu ikut mati bersama induknya," kata Haryono.
Di lokasi tempat harimau pertama kali terjerat dan bisa melepaskan diri, masih ditemukan dua jeratan lagi. Jerata itu juga milik E yang sengaja memasang untuk jerat babi.
"Tapi itukan baru pengakuan saja. Mana ada orang yang mengaku membuat jerat untuk harimau," kata Haryono.
Saksikan juga video 'Jerat Manusia Habisi Nyawa Harimau Sumatera':
(cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini