"Ya karena memang kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf itu representasi kepemimpinan kita sehingga begitu banyak tokoh yang bergabung ke dalam pelaksanaan kampanye dan itu merupakan sikap keterbukaan kami, bahwa kami tidak ingin kampanye dengan identitas yang tidak jelas, semua dipertanggungjawabkan, disiapkan dengan baik," ujar Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Jumlah tersebut terhitung kontras jika dibandingkan dengan juru kampanye kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni sekitar 90 orang. Menurut Hasto, jumlah juru kampanye Prabowo-Sandiaga tidaklah mencukupi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nggak cukup. Kami bukan kekuatan yang dimodali oleh orang per orang karena capresnya, cawapresnya, tapi kami kekuatan gorong royong di mana partisipasi warga itu menjadi ciri yang utama dari kampanye Jokowi-Ma'ruf," terang Hasto.
Sekjen PDI Perjuangan itu menyebut faktor utama banyaknya jurkam di kubu Jokowi karena ada 9 gabungan partai politik yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Anggota legislatif disebutnya juga masuk jurkam itu.
"Dan gabungan 9 parpol di KIK semua calon anggota legislatif berkomitmen untuk menjadi pelaksana kampanye atau jurkam. Karena Indonesia ini luas begitu besar. Jumlah pulau aja 17 ribu, kalau dibagi satu-satu kan nggak cukup ya," imbuhnya.
Tonton juga 'Farhat Abbas Bukan Jubir, tapi Juru Kampanye Jokowi-Ma'ruf':
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini