"Kami ingin menanyakan pemesan survei tersebut. Jangan sampai ada kepentingan politik dibalik pelaksanaan survei yang mengakibatkan hilangnya objektivitas. Biasanya, kalau survei dipesan oleh suatu pihak tertentu, hasilnya masih bisa dipertanyakan," ujar Wasekjen PAN Saleh Daulay kepada wartawan, Kamis (27/9/2018).
Meski begitu, Saleh mengaku santai menanggapi hasil survei itu. Menurutnya banyak hasil survei yang meleset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Santai saja. Dalam beberapa pilkada terakhir, banyak juga hasil survey yang meleset. Yang paling anyar, hasil-hasil survey pada Pilkada DKI yang lalu banyak yang meleset," kata Saleh.
Selain itu, sebut Saleh, survei yang dilakukan LSI ini terlalu dini. Sebab, pasangan capres/cawapres baru saja ditetapkan KPU.
"Mestinya, tunggu dulu satu atau dua bulan. Baru kemudian dilakukan survei. Saya yakin hasilnya jauh beda. Sebab, saat ini Prabowo-Sandi baru mulai bersosialisasi ke masyarakat," tuturnya.
Baca juga: Demokrat: Biar Jokowi Jadi Presiden Survei! |
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli suara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di seluruh pulau di Indonesia. "Kita bagi pertarungan di pulau besar, kita bagi Indonesia jadi pulau yang ada," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, di gedung Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/9).
Saksikan juga video 'LSI Denny JA: Suara Jokowi Ungguli Prabowo di Semua Pulau':
(tsa/rvk)