"Nggak ada masalah. Sah-sah aja," kata Fadli di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Menurut Fadli, adalah hal yang wajar jika dalam momen pilpres banyak kelompok masyarakat menyatakan dukungan. Prabowo-Sandi pun mendapat dukungan dari kelompok masyarakat lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tiap hari ada yang mendukung ke sana ada yang mendukung ke sini. Itu suatu hal yang biasa. Nanti kita lihatlah itu kan di dalam proses kampanye dan proses untuk melakukan suatu konsolidasi biasa saja. Ada yang dapat dukungan dari keluarga A, ada yang dapat dukungan dari keluarga B dari ormas A, ormas B, gitu ya saya kira itu suatu yang biasa di dalam demokrasi kita," tuturnya.
Fadli juga mengatakan merapatnya Yenny ke Jokowi-Ma'ruf itu tidak akan berpengaruh pada perolehan suara. Sebab, menurutnya, Gusdurian merupakan pemilih cerdas yang menjatuhkan pilihan politiknya berdasarkan kalkulasi politik rasional.
"Sekarang ini dengan IT dan informasi yang luas untuk bisa memiliki informasi yang luas itu bisa didikte dan tidak otonom. Saya kira mereka bisa mengambil keputusan itu secara independen," kata Fadli.
Diberitakan sebelumnya, Yenny mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf di kediamannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (26/9) sore. Alasan Yenny memilih bergabung ke Jokowi adalah soal kepastian ketersediaan kebutuhan dasar.
"Oleh karena itu, dengan mengucap bismillah, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor 01. Biiznillah (dengan izin Allah), Presiden Jokowi akan kembali memimpin negeri ini," tutur Yenny. (mae/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini