Direktur Utama RS Elisabeth Semarang, Nindyawan Waluyo Adi mengatakan klaim pada bulan Mei mengalami keterlambatan. Kemudian bulan berikutnya, Juni menunggak hingga sekarang.
"Sampai sekarang klaimnya (yang menunggak) kurang lebih Rp 13 miliar," kata Nindyawan di RS Elisabeth Semarang, Rabu (26/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan rumah sakit milik yayasan suster khatolik itu operasionalnya tidak terganggu. Ada dukungan dari tabungan suster yang digunakan untuk dana talangan.
"Rumah sakit ini kan milik suster, untungnya kita punya tabungan para suster," ujar Nindyawan tanpa menyebut nominalnya.
![]() |
"Soal pemberian obat kalau tidak perlu ya tidak. Pemakaian antibiotik harus rasional, tidak semua penyakit, belanja obat untuk antibiotik itu tinggi," jelasnya.
Ia berharap klaim tersebut segera cair untuk antisipasi agar pelayanan tidak terganggu. Namun Nindyawan percaya kepada pemerintah kalau BPJS akan segera membayarnya.
"Tentu berharap klaim secepatnya dibayarkan biar berjalan semua," tegasnya.
Simak Juga 'Duh! Pak Anies Kerepotan BPJS Nunggak ke RSUD di Jakarta':
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini