"Mungkin sekitar sebulan yang lalu ya, begitu tak lama Pak Sandi mengundurkan diri mungkin kan heboh ya. Cuma memang nggak berkembang karena memang saya nggak ada manuver apa pun untuk wagub itu. Jadi memang saya kader partai. Apa pun partai perintahkan, itu pasti saya jalankan," kata Rani saat dihubungi detikcom, Selasa (25/9/2018).
Rani menambahkan apa pun keputusan partai akan diikuti. Namun dia menjelaskan posisi wakil gubernur sama sekali tidak menjadi ambisinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya pribadi kan bursanya banyak banget yang dicalonin. Apa pun keputusan partai, segala yang terbaik buat Gerindra, DPRD-nya, terutama masyarakat DKI, insyaallah akan saya patuhi dan jalani. Yang pasti saya nggak pernah meminta jabatan, tidak pernah ambisius juga ke situ, nggak tahu juga nama saya masuk ke bursa itu alasannya apa," terangnya.
Meski demikian, dia berharap siapa pun tokoh yang terpilih menjadi Wagub DKI bisa amanah kepada warga Ibu Kota. Diharapkan juga, wagub pengganti Sandiaga bisa bekerja sama dengan DPRD DKI.
"Mudah-mudahan cawagubnya ini yang bisa bekerja sama dengan DPRD dan ke masyarakatnya bisa mengimbangi Pak Sandi, mungkin lebih baik. Karena sosok beliau sedang hangat, jadi nanti yang menjadi wagub akan menjadi sorotan," katanya.
Sebelumnya, Habiburokhman menyebut bukan hanya Rahayu Sarawasti Djojohadikusumo atau Sara yang diisukan jadi calon Wagub DKI Jakarta. Dua kader Gerindra yang duduk di DPRD DKI Jakarta juga jadi kandidat, termasuk Ketua Gerindra DKI M Taufik.
"Ada beberapa nama yang berkembang di jajaran DPP, di antaranya Pak Taufik, Mbak Rani Mauliani yang anggota DPRD DKI Dapil Jakarta Barat, dan Mbak Sara sendiri," tutur Habiburokhman.
Habiburokhman menegaskan seluruh kandidat Wagub DKI Jakarta berkualitas. "Rani juga keren, suara dia tinggi di Jakarta Barat dan salah satu pelopor ambulans Gerindra. Jadi kader-kader Gerindra memang top semua," katanya. (idn/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini