"Ya, itu buah dari ketidaktaatan terhadap UU 7/2017 (UU Pemilu) yang dilarang berkampanye di lembaga pendidikan," ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi atau Awiek, Selasa (25/9/2018).
"Mahasiswa sudah kritis dan tahu mana yang taat aturan atau tidak," tegas Awiek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai Ketua MPR, yang merupakan simbol negara, Awiek meminta Zul mengedepankan sifat negarawan. Zul diminta pandai memposisikan diri.
"Kapan sebagai Ketua MPR dan kapan sebagai timses/ketum parpol. Kita harapkan kontestasi ini didasarkan pada ketaatan aturan sehingga persaingan pilpres beradab, sesuai ketentuan dan minim pelanggaran," ucap Awiek.
Awiek kembali mengkritik Zul. Awiek lalu membawa-bawa Bawaslu.
"Bang Zul tak bisa memposisikan diri dalam kampus. Jika ada pelanggaran, Bawaslu bisa bertindak," katanya.
Zulkifli, yang juga Ketum PAN, disoraki saat mengisi seminar kebangsaan bertajuk 'Masa Depan Ekonomi Pancasila dan Tantangan Startup Wirausaha di Era Generasi Milenial' di Hotel Karlita, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (25/9/2018). Dalam seminar itu, hadir ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Setidaknya ada tiga kali sorakan dari mahasiswa kepada Zulkifli. Sorakan tersebut bernada negatif. Pada kesempatan itu, turut hadir Sandiaga, yang merupakan cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. PAN membela Zul.
"Mahasiswa dalam berbagai kesempatan biasa menunjukkan ekspresinya. Saya kira ekspresi itu bisa juga ditafsirkan sebagai ekspresi rasa suka dan senang. Tidak perlu dipersoalkan terlalu berlebihan," ujar Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay. (gbr/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini