"Beberapa waktu lalu, infiltrasi (penyusupan) hal-hal yang sifatnya berbahaya dimulai dari usia PAUD, TK, SD sudah mulai masuk. Dengan beberapa kejadian itu, saya minta supaya Mendikbud membikin formula, namanya pendidikan penguatan karakter, salah satu materinya mewaspadai aspek radikalisme dalam perspektif negatif," kata Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, Selasa (25/9/2018).
Hal itu disampaikannya seusai memberi Kuliah Umum dan Orientasi Ke-UGM-an Mahasiswa Baru Program Pascasarjana UGM Tahun 2018, di Grha Sabha Pramana UGM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya minta Mendikbud dan Menag agar lebih perhatian, kemarin sudah tanda tangan MoU, saya minta rekrutmen guru dan dosen ada assesment, punya naluri kebangsaan yang cukup," ujarnya.
"Nanti melalui guru, dibuatkan semacam kurikulum, materi dari BNPT dan BNN untuk narkotika. Karena di tempat pendidikan masalah itu luar biasa, kita harus kenali dan cari jalan keluar atau reduksi. Sejak usia dini dipersiapkan nilai-nilai yang baik sehingga (anak-anak) bersiap untuk menghadapi tantangan masa depan," sambungnya.
Meski demikian, Suhardi belum bersedia menyebutkan berapa jumlah lembaga pendidikan usia dini ataupun anak-anak yang terpapar paham radikal negatif.
"Kuantitas tidak terlalu besar, tapi jangan sampai merusak (nasionalisme anak usia dini), kita berupaya bagaimana cara mereduksi dan mencari formulanya," imbuhnya.
Tonton juga 'Waspada! Radikalisme Incar Kader Profesional di Kampus':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini