Laporam Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebut, 99 kali letusan itu terjadi pukul 00.00-06.00 WIB. Saat malam hari, letusan yang disertai keluarnya lava pijar tampak jelas. Muntahannya pun sudah sampai ke laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deny mengungkapkan, Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda itu memang kondisinya sedang aktif. Tremor menerus hingga saat ini masih terjadi menurut pengamatan pos yang berada di Pasauran, Kabupaten Serang.
"Sampai dengan saat ini tremor menerus masih terekam di Pos Pemantau Pasauran. Memang Anak Krakatau lagi aktif," ujarnya.
Meski terjadi 99 kalo letusan, pihak PVMBG pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak termakan isu-isu yang tidak berdasar kebenarannya. Selain itu, masyarakat dilarang mendekat radius 2 km dari Gunung Anak Krakatau.
"Imbauannya untuk masyarakat direkomendasikan dari vulkanologi dilarang mendekat radius 2 km kemudian masyarakat diminta tenang tidak terpancing dengan isu-isu Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami dan tetap berkoordinasi dengan BPBD setempat," tuturnya.
Dengan letusan dan tremor yang terjadi terus menerus tersebut, dentuman dan getaran terasa hingga ke Pos Pamantau Pasauran. Namun, ia tidak bisa memastikan daerah mana saja yang merasakan dentuman dan getaran akibat letusan tersebut.
"Kalau untuk dentuman dan getaran memang terasa di Pos Pemantau Pasawaran kalau untuk di daerah lain kurang tau," kata dia.
Tonton juga 'Erupsi Mencekam Gunung Anak Krakatau':
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini