Bawaslu Persilakan SBY Laporkan Dugaan Pelanggaran di Kampanye Damai

Bawaslu Persilakan SBY Laporkan Dugaan Pelanggaran di Kampanye Damai

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 24 Sep 2018 22:20 WIB
Gedung Bawaslu (Foto: Zunita Putri/detikcom)
Jakarta - Bawaslu RI mempersilakan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melaporkan soal dugaan pelanggaran di acara kampanye damai. Sebab, SBY sempat walk out karena menyebut ada atribut partai dan ormas pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di acara tersebut.

"Iya silakan boleh. Terbuka pintu Bawaslu buat siapa saja," kata Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja di kantornya, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).


Rahmat mengatakan Bawaslu belum menerima adanya laporan tersebut dari pihak Demokrat. Terkait adanya atribut partai dan ormas pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di acara deklarasi itu, Rahmat mengaku temuan itu akan diklarifikasi oleh Bawaslu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu soal alat peraga. Ketidakprofesionalan nanti (jatuhnya) dalam mengelola acara, mengatur acara. Alat peraga kan harus sama ya. Tiba-tiba alat peraga masuk kan, dan lebih besar pasangan A daripada pasangan B. Bukan A yang bermasalah, padahal penyelenggara yang bermasalah. Jangan sampai ini dituduhkan ke pasangan A. Itu yang harus diklarifikasi," kata Rahmat.


Rahmat mengatakan Bawaslu menemukan temuan dalam acara deklarasi itu. Nantinya pihaknya akan melakukan klarifikasi terkait peristiwa itu selama 7 hari mendatang.

"Tujuh hari setelah temuan harus dijelaskan bentuknya apakah melanggar atau enggak. Kalau terindikasi melanggar, diregistrasi jadi perkara. Lalu kemudian diadakan sidang ajudikasi atau pun rekomendasi. Pilihannya ya dua itu, rekomendasi atau sidang.

Sedangkan terkait pengakuan SBY yang mengaku diteriaki oleh oknum beratribut ormas Projo. Rahmat mengatakan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga meneriaki pihak lainnya.

"Tapi kan ada juga tindakan relawan yang lain yang soal ganti Presiden itu provokatif enggak? Ya sama aja. Itu maksud kampanye. Kan kampanye sudah dimulai pada 23," ujar Rahmat.

Sebelumnya, SBY walk out meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019. Dampaknya, SBY tak ikut meneken komitmen kampanye damai.

SBY protes karena ada atribut partai dan ormas pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di acara deklarasi kampanye damai. Dia juga diteriaki oknum yang beratribut Ormas Projo. (yld/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads