"Ketika kami keluar dari pintu di Istana Merdeka. Ada gerakan massa yang memang membangun posko di sana. Gerakan massa itu memang sengaja mengelilingi golf cart kami," kata Eddy di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (23/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya tidak kondusif lagi sehingga kami juga akhirnya turun dari golf cart karena memang tidak bisa jalan dan kondisi menjadi tidak nyaman karena ada aksi-aksi yel yang cenderung provokatif tersebut," jelas Eddy.
Eddy meminta ada tindakan tegas terkiat insiden tersebut. Dia khawatir pemilu tercederai bila tidak ditindaklanjuti.
Baca juga: Ini Alasan SBY WO dari Kampanye Damai |
"Kampanye ini kan panjang, tujuh bulan. Masak tujuh bulan kita mau gontok-gontokan terus. Nggaklah, kita kan berharap pemilu akan teduh dan pilpresnya akan demikian," paparnya
SBY menumpangi mobil golf yang dikendarai Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam mobil itu ada juga Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno, Ketua F-PD DPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). AHY, SBY, Ibas duduk di bagian kiri mobil secara berurutan.
SBY walk out dari karnaval kampanye damai karena ada teriakan yang diarahkan ke SBY. Dampaknya dari WO-nya SBY dari karnaval kampanye damai ialah Demokrat tak ikut meneken komitmen kampanye damai.
Simak Juga 'Detik-detik SBY Walk Out dari Deklarasi Pemilu Damai':
(fdu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini