Kelompok Reporters Without Borders menyatakan, Mario Gomez, reporter di surat kabar El Heraldo de Chiapas, merupakan korban terbaru dalam gelombang kekerasan terhadap pers di Meksiko. Dia ditembak saat meninggalkan rumahnya pada Jumat (21/9) waktu setempat.
"Dia baru-baru ini mengajukan komplain karena dia mendapat ancaman," ujar seorang kolega Gomez seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (22/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak surat kabar El Heraldo de Chiapas menyatakan, Gomez tengah meninggalkan rumahnya untuk pergi bekerja saat dua pria tak dikenal muncul dan membunuhnya dengan melepaskan beberapa tembakan ke bagian perut.
Gomez pun dilarikan ke rumah sakit namun meninggal akibat luka-lukanya. Pria itu berumur 35 tahun.
"Kami menyerukan penyelidikan menyeluruh untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan ini," demikian disampaikan para koleganya dalam editorial yang dimuat di situs surat kabar tersebut.
Kantor kejaksaan negara bagian menyatakan pihaknya "akan menempuh semua jalur penyelidikan untuk mengungkap kejahatan tercela ini dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan."
Meksiko disebut sebagai negara paling mematikan kedua di dunia bagi para jurnalis. Peringkat pertama adalah Suriah yang terus dilanda perang. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini