"Saya rasakan sebetulnya kalau kita lihat alhamdulillah kondusif semua. Saya lagi berkoordinasi dengan Prabowo. Kita pengawalan itu dikurangi," kata Sandiaga di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018).
Menurut Sandiaga, total 37 personel pengawalan melekat itu berpotensi memboroskan anggaran. Dia berharap alangkah baiknya jumlah itu dikurangi untuk menghemat pengeluaran anggaran. Terlebih lagi Sandiaga menyebut ekonomi Indonesia sedang mengalami turbulensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandi pun yakin, bila nanti turun ke masyarakat untuk berkampanye bersama Prabowo, situasi akan aman. Hal itu berdasarkan pengalamannya selama ini.
"Selama ini teman-teman lihat sendiri saya dengan Pak Prabowo bergerak di masyarakat aman-aman saja," tambahnya.
Sebelumnya, 452 personel Polri disiapkan untuk mengamankan capres-cawapres 2019. Sebanyak 452 personel ini akan dibagi tiga untuk mengamankan Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, dan Ma'ruf Amin.
Dari jumlah itu, 37 personel akan secara bergantian menempel capres-cawapres 1x24 jam. Sementara itu, Joko Widodo akan tetap diamankan Paspampres.
"Mabes Polri telah melaksanakan seleksi pengamanan capres-cawapres ini sekitar 2 bulan. Kita laksanakan seleksi kesehatan, fisik. Kemudian kita lakukan asesmen," kata Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (20/9).
"Dan dalam kegiatan tersebut, kita tetapkan ada sebanyak 452 personel yang nantinya akan melakukan pengamanan capres-cawapres ini. Dan tiap calon presiden melekat sebanyak 37 orang terdiri ADC (aide-de-camp), walpri (pengawal pribadi)," tutur Ari. (ibh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini