Menurut warga, binatang ini sudah mulai muncul sejak 6 bulan terakhir. Kawanan monyet ini datang secara bergerombol dan masuk ke pekarangan warga. Kawanan monyet ini masuk dan merusak tanaman sayuran dan palawija seperti singkong, pisang, jagung, kelapa hingga nangka.
"Biasanya datang bergerombol, bahkan seperti sudah tidak takut dengan manusia," ungkap Junaidi (39) warga Dukuh Makamdawa, Desa Galuhtimur, Rabu (20/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
''Pokoknya setiap saat bisa datang. Jumlahnya lumayan banyak. Warga umumnya melihat kalau pas sendirian di kebun. Terus terang serangan monyet tersebut sudah meresahkan,'' tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Subandi, Kades Galuhtimur mengatakan,serangan monyet yang merusak kebun diduga disebabkan karena di habitatnya sudah tidak ada lagi persediaan makanan.Monyet-monyet ini menyerbu kebun milik warga.
"Terlebih sekarang kemarau masih berlangsung, sehingga ketersediaan makana di habitatnya makin menyusut," ucap Kades.
Menurut dia, desanya berbatasan langsung dengan kawasan hutan lebat wilayah Kecamatan Bantarkawung maupun Kosambi Kabupaten Tegal. Keberadaan monyet liar di hutan ini sebenarnya hal yang wajar. Penduduk juga kerap mendapati monyet di hutan tersebut. Namun sejak 6 bulan terakhir, monyet-monyet ini lebih berani. Selain menyerbu kebun, lanjut dia beberapa ekor monyet terlihat masuk ke dalam kampung.
"Bahkan belum lama ini ada pedagang makanan keliling, diserang dan direbut dagangannya," ucap Subandi.
Untuk mengatasi serangan monyet, lanjut, dia berharap pemerintah maupun pihak terkait dapat memberikan bantuan mengusir binatang tersebut. Sampai sekarang warga tidak berani memasang umpan beracun atau membunuh monyet tersebut. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini