Di Sumatera Barat pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta meraih 1.797.505 suara atau 76,9 persen. Adapun Jokowi-JK meraih 539.308 suara atau 23,1 persen. Kini, menjelang Pilpres 2019, dukungan untuk Jokowi mengalir, bahkan dari sejumlah kepala daerah di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia ingin menaklukkan basis-basis teritorial dengan segmen pemilih oposisi atau ganti presiden 2019. Itulah kenapa Jokowi rajin datang ke daerah-daerah yang dia kalah 2014 lalu. Deklarasi kepala daerah di Sumbar adalah bukti keberhasilan lobi Jokowi di sarang oposisi," kata Rico kepada wartawan, Kamis (20/9/2018).
Hanya memang hingga saat ini belum bisa dibuktikan sejauh mana dukungan sejumlah kepala daerah itu akan mempengaruhi perolehan suara Jokowi-KH Ma'ruf di Pilpres 2019. Dukungan akan efektif jika para kepala daerah tersebut juga turun langsung ke lapangan selama masa kampanye.
Hingga saat ini, belum ada lembaga yang melakukan survei terkait pengaruh dukungan kepala daerah terhadap peluang perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Ini masih harus menunggu data survei. Kalau survei Jokowi masih kisaran 40-50 persen, artinya tidak ada penambahan basis suara alias gagal. Tapi kalau survei Jokowi sudah menyentuh angka 70-an persen, barulah bisa katakan deklarasi kepala daerah itu efektif," kata Rico.
Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Sumbar akan menjadi salah satu fokus perhatian tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Mereka mengaku tak terusik oleh dukungan sejumlah kepala daerah ke Jokowi-KH Ma'ruf Amin.
"Ya, ini menjadi perhatian khusus bagi kami. Tapi kami juga tidak ragu, dengan hitung-hitungan yang sudah kami dapat tentang dukungan masyarakat yang ada di situ," ujar Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9). (erd/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini