Mekeng soal Disebut Terima Duit e-KTP: Lama-lama Novanto Gila

Mekeng soal Disebut Terima Duit e-KTP: Lama-lama Novanto Gila

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 20 Sep 2018 15:38 WIB
Melchias Marcus Mekeng (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Koruptor e-KTP Setya Novanto 'menyerang' deretan anggota DPR yang disebutnya menerima aliran duit e-KTP. Salah satu nama yang disebutnya adalah Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Melchias Marcus Mekeng. Apa kata Mekeng soal tudingan itu?

"Nanti lama-lama dia gila sendiri, nyebut-nyebut yang nggak ada ini kan gitu. Jadi dia boleh sebut seribu kali, kalau nggak ada bukti kan ya itu pepesan kosong," ucap Mekeng di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018).

"Lama-lama dia gila sendiri. Ngapain keganggu? Kalau orang waras nggak akan begitu," sambung Mekeng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mekeng balik menuding serangan Novanto itu untuk melemparkan hukuman pidana tambahan berupa uang pengganti USD 7,3 juta yang belum dilunasinya. Novanto memang saat ini tengah berupaya melunasi hukuman itu.

"Yang kita harus curiga, dia harus membayar 7,3 juta dolar kan? Keputusan itu dia terima itu. Kenapa jadi dibuang ke orang lain?" kata Mekeng.




Dia meminta Novanto membuktikan serangannya itu. Di sisi lain, Mekeng mengaku belum memutuskan melaporkan tudingan Novanto itu.

"Kalau dia bilang serahkan, kapan diserahkan? Di mana diserahkan? Bentuknya gimana? Harus dia buktikan, kan hukum," ujar Mekeng.

"Biarkan aja dulu. Pada saatnya, pada saatnya, ini negara hukum kok nggak ada yang kebal," imbuhnya.

Tudingan Novanto itu disampaikannya ketika bersaksi dalam sidang korupsi e-KTP dengan terdakwa keponakannya sendiri, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. Selain nama Mekeng, ada beberapa nama anggota DPR lain yang disebut Novanto menerima duit e-KTP.



Tonton juga 'Debat Nazaruddin vs Mekeng soal Anggaran Proyek e-KTP':

[Gambas:Video 20detik]

(mae/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads